JAKARTA - Selama beberapa tahun terakhir, almond menjadi salah satu camilan yang paling banyak direkomendasikan oleh ahli gizi.
Rasanya gurih, teksturnya renyah, dan manfaatnya luar biasa bagi kesehatan tubuh. Dari menjaga kadar kolesterol hingga membantu mengontrol berat badan, kacang ini seolah menjadi “bintang” di dunia nutrisi.
Namun, di balik popularitasnya, tak sedikit orang yang masih bingung bagaimana cara terbaik menikmati almond agar nutrisi alaminya tidak berkurang. Apakah lebih baik dimakan mentah, direndam, dipanggang, atau diolah menjadi susu dan tepung?
Ahli gizi Marisa Moore dan Ashley Kitchens mengulas berbagai bentuk penyajian almond serta manfaatnya bagi tubuh.
Melalui penjelasan mereka, kita bisa memahami bahwa setiap bentuk olahan almond memiliki keunggulan tersendiri selama dikonsumsi dengan bijak dan sesuai kebutuhan.
Almond Mentah, Sumber Nutrisi Murni dari Alam
Almond mentah dikenal sebagai bentuk paling alami karena tidak melalui proses tambahan apa pun. Menurut Marisa Moore, “Cara terbaik menikmati almond bergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing orang, namun bentuk mentah biasanya memiliki kandungan paling murni.”
Kandungan nutrisi almond mentah memang istimewa. Di dalamnya terdapat protein, serat, lemak sehat, magnesium, dan vitamin E yang tinggi. Almond mentah juga rendah sodium sehingga cocok bagi mereka yang menjaga asupan garam.
Selain itu, almond jenis ini memiliki kalori lebih rendah dibanding almond panggang. Proses pemanggangan dapat memecah dinding sel tanaman sehingga minyak di dalamnya lebih mudah diserap tubuh. Hal ini bisa meningkatkan asupan lemak tanpa disadari bila dikonsumsi berlebihan.
Kelebihan lain almond mentah adalah kemampuannya menekan rasa lapar lebih lama berkat kandungan protein dan seratnya. Inilah alasan mengapa almond kerap dijadikan camilan sehat bagi yang sedang menurunkan berat badan atau menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Almond Rendam, Lembut di Tekstur tapi Belum Terbukti Lebih Sehat
Belakangan, muncul tren baru yaitu merendam almond semalaman sebelum dikonsumsi. Banyak yang percaya bahwa cara ini dapat meningkatkan kandungan gizi dan memperbaiki pencernaan. Namun, menurut Marisa Moore, manfaat tersebut belum terbukti kuat secara ilmiah.
“Penelitian masih menunjukkan hasil yang beragam tentang manfaat perendaman almond terhadap penyerapan nutrisi dan pencernaan,” jelas Marisa.
Meski begitu, ia mengakui bahwa tekstur almond rendam lebih lembut dan mudah dikunyah, sehingga lebih nyaman bagi sebagian orang. Proses ini juga menurunkan rasa pahit alami pada kulit almond.
Untuk membuatnya, almond cukup direndam dalam air selama 12 hingga 24 jam hingga teksturnya melunak. Beberapa orang lebih menyukai versi ini karena lebih ringan di mulut, meskipun nilai gizinya tidak berbeda jauh dari almond mentah.
Dengan kata lain, almond rendam bisa menjadi pilihan alternatif, terutama bagi mereka yang memiliki masalah mengunyah atau ingin tekstur yang lebih halus, sementara almond mentah tetap unggul dari sisi kandungan alami.
Almond Panggang dan Mentega Almond, Nikmat dan Tetap Bernutrisi
Jika kamu lebih menyukai sensasi renyah, almond panggang bisa jadi pilihan. Menurut penelitian, nutrisi almond panggang kering hampir sama dengan almond mentah, namun proses pemanggangan dapat meningkatkan kandungan antioksidan yang berperan melindungi sel tubuh dari kerusakan.
“Pemanggangan meningkatkan senyawa bioaktif dan aktivitas antioksidan pada almond,” jelas Marisa.
Namun, ahli gizi nabati Ashley Kitchens mengingatkan agar konsumen lebih selektif memilih produk komersial. “Pilih almond panggang kering tanpa tambahan minyak atau sodium,” sarannya.
Selain almond panggang, bentuk olahan lain yang tak kalah populer adalah mentega almond. Makanan ini menjadi alternatif bagi mereka yang tidak bisa mengunyah kacang utuh.
Dalam dua sendok makan (sekitar 32 gram) mentega almond, terdapat 196 kalori, 6,7 gram protein, 17,7 gram lemak, dan 3,3 gram serat. Menurut Ashley, “Mentega almond memiliki manfaat serupa dengan almond utuh, hanya dalam bentuk yang lebih lembut.”
Ia juga merekomendasikan memilih produk dari almond utuh yang tidak dikupas (unblanched), karena kulit almond mengandung sekitar 52% serat dan antioksidan penting bagi tubuh.
Susu Almond dan Tepung Almond, Solusi Sehat untuk Pola Makan Modern
Dalam gaya hidup sehat masa kini, produk turunan almond seperti susu almond dan tepung almond menjadi alternatif populer, terutama bagi pelaku diet vegan, bebas gluten, atau penderita intoleransi laktosa.
Susu almond dibuat dengan merendam almond, lalu diblender bersama air sebelum disaring. Dalam satu gelas (240 ml) susu almond terdapat sekitar 45 kalori, 1,6 gram protein, 1,8 gram serat, dan 3 gram lemak.
“Almond milk bisa jadi alternatif rendah kalori dan bebas laktosa bagi mereka yang tidak mengonsumsi susu hewani,” ujar Marisa Moore.
Ia menyarankan untuk memilih susu almond tanpa gula tambahan, serta yang difortifikasi dengan kalsium, vitamin D, dan vitamin B12 agar nilai gizinya maksimal.
Sementara itu, tepung almond juga semakin digemari sebagai bahan pengganti tepung terigu. Dua sendok makan (15 gram) tepung almond mengandung sekitar 93 kalori, 3,9 gram protein, dan 7,5 gram lemak sehat.
Meski bergizi tinggi, Marisa mengingatkan agar tidak mengonsumsinya berlebihan, karena kadar lemak yang tinggi bisa memicu ketidaknyamanan pencernaan bagi sebagian orang.
Menyesuaikan Cara Konsumsi dengan Kebutuhan Tubuh
Dari berbagai bentuk olahannya mentah, rendam, panggang, mentega, susu, hingga tepung almond menawarkan manfaat besar untuk kesehatan. Namun, cara terbaik menikmatinya tergantung pada kebutuhan, preferensi, dan kondisi tubuh masing-masing individu.
Bagi yang ingin gizi maksimal, almond mentah bisa menjadi pilihan utama. Sementara bagi yang membutuhkan tekstur lembut atau sedang dalam diet tertentu, mentega almond dan susu almond bisa menjadi opsi tepat.
Yang terpenting, konsumsi almond secara seimbang dan tidak berlebihan, karena meski sehat, kandungan kalorinya tetap tinggi. Dengan cara yang bijak, almond bukan hanya lezat, tetapi juga menjadi sumber energi dan nutrisi yang menjaga tubuh tetap bugar setiap hari.